Selasa, 22 September 2009

TIMELESS

Part 2

Yunho POV

"yunho~a,"
"hm?"
aku menyahut tanpa menoleh kearahnya.
"yunho"
"ya?"
dia terus-terusan menyebut namaku. Dan dia membuatku sesak nafas 2 x lipat dr biasanya.
"yunho.."
"mwo?"
jaejong menyelidik bgtu mendengar suara ku yg gemetar.
"gomapta"ucap'x lirih sedetik kemudian bi2rnya mendarat dipi2ku. Dia membuat air mataku hampir meleleh. Tahukah dia?saat dy memanggil-manggil namaku,aku berusaha menahan gelak tangisku. Aku benar2 tdk ingin kehilangannya.
Jaejong mendekatkan wajahnya ketelingaku,"saranghae"
aku terhenyak,menengok dan mendapati jaejong tersenyum jahil. Dan dia berhasil dg sukses membuatku trlihat bodoh dihadapanya. Air mata yg sedari tadi kutahan, mengalir begitu saja.

Aku hendak beranjak utk menyembunyikan rasa sedihku tapi tangannya menarik jaketku sebelum sebuah pelukan mendarat di tubuhku. Pundakku terasa dingin seperti terkena te2san air. Jaejong... Menangiskah ia?
"yunho~a..aku ingin lebih lama bersamamu."
aku terhanyut dlm dimensinya, ku peluk erat pinggangnya dan ku cium syal yg merekat di leher jenjangnya.
Dalam kehampaan tanpa batas,ada kepedihan dilerung hatinya. Aku tahu dia mencoba utk tegarg. Namun ketegaranya tdk jauh dr kata 'menyedihkan'.
"yunho...aku..aku...uhug!uhug!"
jaejong tertohok,suaranya parau,ucapanya kacau,dy terisak isak dipundakku. Dan aku hanya bisa menepuk nepuk punggunya.
"kwaencanha"
____

Raut wajahnya sgt pucat,tangannya teramat dingin. Aku cemas jika kondisinya semakin buruk. Aku berjongkok didepan jaejong yg tgh du2k dikursi kayu, kubenahi syal yang dia kenakan.
"jaejong,ayo kita pulang"
dia menggenggam tanganku.
"yunho~a..aku tdk ingin pulang,mereka pasti akan membawaku ke london."
"utk bs sembuh kau perlu kesana jongie."
"tdk untuk saat ini"
Dia merunduk sedih. Kusentuh wajahnya lembut berharap dy tdk merasa tersisih lagi. Aku berbalik membelakanginya dgn tetap berjongkok.
"naiklah,kurasa kau sudah tdk sanggup berjalan lagi."
"aku msh.."
"cepatlah"tukasku.
Barulah dia menimpakan badannya kepunggungku. Tangannya melingkar dileherku. Ku lirik dia,dan aku melihat beberapa asap keluar dari mulut mungilnya. Pasti sangat dingin. Kemudian aku memulai perjalanan.
"yunho,kita mau kemana?"
"kita akan pulang,junsu dan yg lain pasti cemas"
"hm"
dia mengiyakan sembari menopangkan dagunya dibahuku.
"mereka pasti sng bila melihatmu pulang"
jaejong diam,dy mulai membebani kepalaku dg kepalanya.
"kau akan baik2 sj"
aku bersusah payah utk menyemangatinya,tp dy tetap bungkam.
"kau akn sembuh jongie~aku yakin itu"lanjutku.
Mataku sudah panas dan memerah,tenggorokanku perih seolah2 dicekik rasa takut.
"aku ini leader yg buruk. Tdk bisa menjaga mu dg baik. Aku payah sekali" ceracauku pjg lbr.
Tak ad sahutan darinya,yg ada bahu ku kembali trasa dingin dan basah. Mungkin jaejong menangis lg.
"kita pasti bs sprti dulu,kau,aku,junsu,yochun dan si tukang makan changmin. Kita akan keliling dunia lagi"
aku terus berceloteh,mengusir kerisauan dibenak. Ketakutan yg setiap kali menggerogotiku semakin menjadi ketika jaejong tk jua mengeluarkan suara.
"jongie...kwaencanhayo?"
aku menangis stlh pelukan jaejong melemah. Kedua tangannya yg melilit leherku trlepas perlahan. Aku...tdk dpt berkata2 lagi. Suaraku...tiba2 menghilang. Deru nafas yg sedari tadi terasa di telingaku,kini lenyap.
"jongie,peganganlah.. Nanti kau jatuh."
tanpa harus menoleh kearahnya,aku mengangkat tangan jaejong dan berusaha melingkarkanya lagi di leherku. Tapi jaejong tetap diam dg sejuta kesunyian.
"miahn..."

TBC

1 Comment:

  1. JoOn HeE said...
    mm...good!

Post a Comment



Template by:
Free Blog Templates